RSS

D.i.a

...
Aku menghabiskan waktu liburku bersama teman2 ke pantai..
Ini sudah kesekian kalinya aku terpaku oleh keindahan lukisan Sang Maha Kreatif itu. Dan keinginan beberapa kali untuk menyelami fatamorgana biru berombak itu. Aku terpaku, termenung, duduk di bibir pantai sambil terus memandangi ombak yang sepertinya berlomba2 untuk duluan menuju arahku. Terkadang, aku geli sendiri membayangkan ombak2 itu adalah makhluk2 kecil yg berlari2 menuju diriku yang dengan senang menerima kehadiran mereka.
....
Di saat itu pula, kertas ujian seminggu yang lalu dibagikan. Aku terkejut melihat hasilnya. Biasanya, berapapun hasilnya, aku bisa menerimanya dengan lapang dada. Tapi kali ini beda. Aku agak kecewa dan syok melihat hasil yang tertera di kertas ujianku. Tak kusangka!
Aku berfikir, dimana yang salah..
Aku yakin, aku lebih dari silap dalam menjawab soal berpoin paling tinggi. Lebih dari itu dan aku terus memikirkannya.
Astaghfirullahaladzim.
Aku tau, apa penyebabnya, yang membuat hatiku tak nyaman dan syok seperti ini. Kesombongan! Ya itu dia alasannya! Aku terlalu sombong dan takabur dalam menargetkan nilai ujian. Optimisku malah berbuah keangkuhan dan ketakabburan. MasyaAllah..sungguh aku sangat malu. Bukan malu karena nlaiku, tapi malu karena kebodohan dan ketololan yang telah kuperbuat. Kesalahn fatal. Aku malu sama Allah, sama diriku. Aku tak peduli pada orang lain. Sekarang, urusannya cuma pada diriku dan Allah..
...
Aku menjauh dari teman2..
Agak ke barat..
Aku cari tempat sepi..dan...
aku teriak -walaupun tidak sepuas2nya, karena ada salah seorang temanku ikut bersamaku-.
Rasanya aku ingin sekali menyelam membasahi diri di birunya pantai itu. Ingin loncat2 seperti orang gila untuk membuang pikiran itu..
Huh, banyak orang..ga bebas..
Aku kembali bersama teman2ku.
Namun, aku masih duduk di tepi pantai sambil termenung menatap indahnya laut biru..subhanallah..
Aku teringat akan sesuatu..
..
Jadi, aku duduk di kursi santai, termenung sambil menatap biru laut, tiba2 dia memanggilku.
''ayo!''
Sambil mengajakku menuju pantai..
''ngapain?'' tanyaku.
''udahla, ada sesuatu yang mau ku tunjukkan!''
Aku ikuti saja ajakannya.
Dia,
Namanya Alva. Seorang lelaki yang aneh, sinting, cerdas dan baik menurutku..
...
''emang mo ngapain?'' tanyaku.
''udah! Sekarang kami ikut aku..''
Kami berjalan menuju ke arah pantai, memasuki air, sampai rokku basah selutut..
aku masih heran..mo ngapain lagi sih anak ini?!
''nah, sekarang kamu berdiri dsini, pejamkan mata kamu!'' perintahnya.
Aku masih terbodo2 dan heran..
''udah gak papa,,ikutin aja..!''
Aku pun mengikuti perintahnya. Aku memejamkan mataku, sambil berdiri di pinggir agak ke dalam pantai dikit. Merasakan suara ombak seperti yang diperintahkannya. Mendengar suara angin seperti yang disuarakannya. Merasakan deburan ombak membasahi rokku. Aku gak tau apa maksudnya, tapi aku merasakan hal yang lega..beda..
''kamu rasakan suara ombak!
Kamu dengarkan sapaan angin!
Rasakan air yang melewti kakimu! Lawan! Tahan!
Angkat tanganmu..terbanglah layaknya kau seekor burung bebas..
Dan kau rasakan nikmat Allah yang tiada tara..rasakan..rasakan perlahan...!
Aku mengikuti kata2 Alva. Dia seperti ingin menghipnotisku dan aku mengikuti semua apa yang dikatakannya..
Aku terasa,
Dia mengelilingiku sambil terus berucap, ''rasakan..rasakan dengan perlahan..''
Seperti seorang dukun yangg sedang menjampi2 korbannya..
''buang semua pikiranmu..hapus semua lelahmu dan teriaklah!!teriaklah!!!''
Seketika itu aku berteriak sangat kuat..kuat sekali..sampai teman2 ku yang lain melihat tingkah kami..
aku maksudku..
''teriak lebih kencang dan buang energi negatif itu!!!'' bentaknya..
Seketika juga aku berteriak sangat kuat sampai aku tak sadar, bahwa air mataku sampai mengalir..
''terus teriakk!!! Terus...!!''
Ucapnya sambil terus mengelilingiku..
..
Teman2 yang melihat dari kejauhan, melihat kami aneh..
Alva mengelilingiku yang tengah berdiri kaku sambil meregangkan tangan dan berteriak seperti orang gila..aku benar2 gila dibuatnya..
Alva terlihat serius tanpa sedikitpun mempermainkanku..
Alva memang gila..
gila dalam artian sinting orang2 seniman hebat..
Hm..dia layaknya Mahar Laskar Pelangi..
Ya benar..segila mahar...!
Tal kusangka, obsesiku ingin bertemu dengan mahar ternyata kesampaian, walaupun dalam wujud Alva.
....
Aku terus berteriak seperti orang gila dan kesurupan selama beberapa detik dan aku menangis..
''sekarang, buka matamu!''
Aku membuka mataku perlahan..
Aku melihat birunya laut sambil terus mengeluarkan air mata..aku tak tau kenapa.
Alva yang berdiri disampingku, tersenyum dan berkata sambil menatap laut, '' segala sesuatu akan berlalu..
bagaimana kita menyikapi hal itu saja..pikiran negatif yang terus didimpan akan menjamur di kepala kita..'' ucapnya tersenyum manis sembari menatap ombak yang sedang menari di luasnya pantai. Kami seperti sepasang kekasih yang menikmati keindahan romantika pantai ketika itu.
Aku tergugah mendengar kata2nya. Aku menatapnya kagum. Dia rela menghiburku dengan cara gila seperti yang dilakukannya. Sampai2 teman2ku yang lain juga ikutan aneh melihatnya.
...
semangatlah..cuma itu obat segala macam penyakit....
...
Dia lalu pergi..
...
Ah! Aku kesiram ombak!
Yah..bajuku basah..jilbabku basah..
Waduh..
Hm...
tapi aku senang..
Aa perasaan lega sekarang...

-2bcont-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

chiizen mengatakan...

deadlinenya kapan bu utk episod keduanya?? :D

bagus ini...xD

Dhy mengatakan...

deadline,a nanti az..*alias lgi ga s4 --''

insyaAllah tgl 12..