RSS

I, Love, You


Oh Illah,
Aku tak tau sudah berapa kian kali Kau menegurku manis,
Kurasa bukan menegur, Kau melindungi dan menjagaku.

Rasa cinta dalam dada begitu membuncah dan tak tertahan,
Begitu sakit dan menyiksa,
Begitu meresahkan dan sudah melupakan pada Sang Pemilik Cinta.

Maafkan aku, Tuhan.
Tiada maksudku seperti itu.
Aku hanya manusia biasa, lemah, dzalim yang sedang dimabuk kepayang,
Oleh sesosok manusia,
yang mungkin sempurna, 
berdasarkan pandanganku.
Aku tau, tiada yang sempurna kecuali Engkau, dan takkan kuulangi lagi kata itu untuknya..
Maafkan aku.

Ketika kupinta padaMu, 
''Jagalah hatiku, Rabbi..''
Kau tak pernah bosan untuk mengingatkan dan menjagaku,
tidak membiarkankan ku lama ketika berada dalam belenggu cinta semu,
Kau senantiasa melindungi dan terus memantauku
Setiap dan sepanjang waktu..

Kini, ketika rasa itu memang sangat kuat dalam hatiku,
pada dia yang entahpun mengingatku,
Kau tau, bagaimana rasa sakitku itu.
Sakit? Iya, sakit.
Tidak kurasakan yang namanya cinta itu indah, pada saat itu.
Malah kurasa ia begitu menyiksa dengan bayangan yang terus terlintas dalam dunia pikiran,

Aku menyimpan memori tentangnya,
Segala bentuk tulisan tentang dia, warna kesukaan, makanan, minuman bahkan hal yang tak begitu penting sekalipun.
Kusimpan semua memori, foto, isi hati, dalam satu folder yang khusus tentang dia.
Kau juga tau, Tuhan. Aku pernah meminta pendapatMu tentang dia.

Dan rasa itu mulai sedikit meredam,
ketika Kau pertemukan sesosok wanita yang mampu menjaga kesucian cinta sampai benar-benar Kau berikan hadiah cinta syurga itu padaNya.
Cinta yang benar-benar suci, utuh, hanya mengharap ridhoMu.
Aku malu, Tuhan.
Ya, sudah beberapa kali aku mengatakan ini.

Dan malam itu juga,
Kau memberikanku jawaban tentang dia,
walaupun dengan hati yang sangat sakit dan sedikit memejamkan mata,
Aku hapus segala bentuk kenangan tentang dia,
HP, Laptop, dan semua kenangan di otakku, sudah kubersihkan dari hal apapun tentang seorang yang belum jelas itu.
Sakit? Banget!
Dan saat itu juga, aku memintaMu untuk melupakan segala bentuk tentang dia walaupun ketika aku harus mengingatnya.
Aku menghela nafas. Ada rasa tentram dan lega di sisi lain hati.
Dan untuk saat ini, pikiranku bebas tentangnya, tentang harapan dan impianku dengannya
Inilah yang terbaik, selamat tinggal, dan terima kasih.

Tuhan, terima kasih..
I Love You..

@diyasang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Dhy mengatakan...

Wa'alaikumussalam wrwb,

sama2..