Puisi Cinta Anak Durhaka
Kekosongan menyelimuti tubuhku dalam heningnya malam
Melodi hujan beriringan mengitari kehampaan
Kebisuan menyelam di hati yang terdalam
Hanya sebuah kertas kosong mengharap goresan
Ku bukan seorang penyair yang pandai merangkai kata
Tak pula musisi yang mahir dalam memainkan alunan rasa
Hanya seorang anak yang ingin menyatakan cinta
Pada manusia istimewa bergelar ibunda..
Ibuku wanita adanya, seonggok daging bernyawa dan bernama
Kadang menanamkan kekesalan di jiwa, mengubur benih ego dalam dada, menancapkan kemarahan pada sukma..
Begitu hebatnya aku berkata, begitu lancangnya bibir bersuara
Ternyata aku lupa
Dia yang berjuang bertaruh nyawa
Demi seorang anak durhaka..
Kesadaran mulai menyinari kegelapan jiwa
Kesyukuran mekar dalam kegersangan rasa
Betapa aku takut kehilangannya
Betapa aku sangat membutuhkannya
Betapa aku tak bisa hidup tanpanya
Dan betapa aku ingin membalas dekapan halus kasih sayangnya..
Mungkin dia tidak tahu
Tapi, kertas ini, tinta ini, dinding dan langit-langit kamarku mengintip semuanya..
Mendengar hati yang berbicara,
Menjadi saksi seorang anak durhaka
Yang mempersembahkan puisi cinta untuk ibunda...
Buah Karya : Sang Diah Pitaloka
0 komentar:
Posting Komentar