^Fabiayyi alaa irabbikumaa tukadzzibaan^
Maka nikmat Tuhanmu
yang mana lagi yang engkau dustakan?
Saya kaget! Sungguh kaget mendengar kabar. Antara iri,
marah, senang, ah, campur aduk semua. Saya sampe loncat-loncat ga karuan di
kamar. Oh, subhanallah. Hati ini masih bergejolak saking senangnya.
Saya mau nangis, tapi air mata ini tertahan. Jiwa ini masih
bergejolak banget, bagaikan menerima kabar bahwa saya lulus beasiswa di luar
negeri impian saya. Bagaikan menerima kabar bahwa saya berhasil mempelajari
ilmu trading dan mendapat hasilnya. Dan bagaikan bagaikan lainnya. Saya tidak
tau mengapa saya ‘gila’ seperti ini. Yang pasti, saya bahagia ( titik ).
………………
Ceritanya?
Sungguh ‘mereka’ sangat yah, bisa dibilang jahat!
Siapa?
Cowok-cowok stress, pemalas, manja, gaje dan tukang santai
itu!
Aggh! Dan sekarang, malam ini, mereka membuat ku tak habis
bersyukur. Mereka membuatku sangat sangat sangat bangga.
Siapa aja?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
# Cowok satu ini . Semua info berasal dari dia! Dan dasar
stress, kenapa baru bilang sekarang kalo…
Ceritanya dia tiba-tiba nunjuki ke saya foto sebuah sepatu.
‘’Dyah, aku gambar
sepatu loh..’’
Saya pikir, dia gambar sketsa sepatu. Jadi saya biasa aja.
Dalam hati saya ,’’aku juga bisa…-_-‘’
Dia memang pande gambar (keren banget loh, manga2 dia…).
Trus dia ngeluarin HP. Saya pikir dia ngeluarin buku gambar
hitam kebanggaannya itu.
‘Nih..’’ Katanya
sambil menunjukkan sebuah foto.
Ya, sepasang sepatu yang dicorat-coret. Tau ga sepatu lukis?
Itu lah yang dilukisnya. Saya ga ingat gambar apa yang dilukisnya, tapi
hasilnya bagus. Keren.
Ya, belum mikir apa-apa sih disitu, karena biasa, tiap
harinya, dia memang ngegambaaaaar
aja. Dosen ngajar aja dia sibuk gambar di posisi paling sudut. Dasar anak aneh.
# Cowok kribo satu ini! Sangat saya kesali! Tidak habis pikir
saya.
Kenapa dia ga bilang langsung kalo…
Jadi ceritanya, malam itu, hari apa ya? Malam Jum’at kalo ga
salah, dia ngsms, bunyinya,
‘’doain untuk
keberhasilan cq besok ya! :)) Merci’’.
Saya heran, anak ini ikut apa ya? Lomba? Lomba apa? Apa
funbike? Atau apa sih?
Saya tanya, ‘’ ikut
apa?’’
Dibalesnya, ‘’cq mau
mastiin satu tiket keliling dunia :p ‘’.
Saya makin gerem. Udah ngantuk, jadi penasaran dibales kayak
gitu.
‘’Udah deh, to the
point aja!’’.
‘’Tidak semua harus
diceritakan, bukan?^^v’’
Yee..kalo ga mau cerita, ya ngapain minta doa. Jadi mau
doain apa juga ga tau. Ya, semoga dikasi yang terbaik aja!
Agh. Dasar stressnya ga ilang-ilang!
…….
#Yang ini, huwalah.
Kalo bisa dibilang sih, ni cowok muanja banget. Tapi memang
sih, baik. Dia kawan saya pertama kali waktu masuk kuliah bareng dengan 2 cewek
lain.
Dulu, kami sering nonton pilem
hantu bareng di belakang kampus ( ga penting banget, sumpah ).
Iya, dia manja. Manja! Ini lagi, ngeselin! Kenapa ga bilang
kalo…
Akhir-akhir ini dia jarang terlihat. Entah kemana. Saya
tidak begitu dekat lagi dengan dia. Ga tau alesannya kenapa. Dia pernah bilang
kalo dia segen. Hey, kita tu kawan loh. Saling menghormati, saling menyemangati,
bukan disegeni ga jelas gitu.
Mukanya juga sering keliatan capek dan kurang tidur.
Anaknya asik dan suka ketawa. Apa-apa senyum. Telat, senyum.
Dimarahi dosen, senyum. Ga ngerjai tugas, senyum. -_____-‘’ Sedekahnya hebat
banget!
……………..STOOOOOOOOOOOOOOOOP!!!!!...........................
Jadi cerita intinya apa???APAA???
Oke,
Jadi, malam itu, saya baru pulang dari acara Korea ( ntah
apa namanya ) di depan kantin AAC ( Auditorium Unsyiah ). Teman-teman TKD ( Tae
Kwon Do ) saya, atraksi disana.
Eh, gini-gini saya TKD loh, ga percaya? Percaya doong…
><
Saya ga ikut atraksi?
Enggaklah..nanti semua orang terpesona liat saya.
(Alias muntah-muntah).
Saya udah 3 mingguan ga latian karena ujian. ( Ga ada
hubungan sih ).
Tapi, ya itulah.
Nah, malam, saya lagi duduk-duduk nonton TV, ada sms masuk.
Awalnya saya sms kawan saya ( yang pertama tadi saya certain
) bertanya tentang nomor, dijawab ga ada, trus cerita tentang kaya hingga dia
membalas sms saya yang membuat saya mulai gila malam itu, seperti ini :
‘’Hidup orang kaya!
Info lagi,
Alhamdulillah si kreb udh lulus jdi mentor b.inggris di dket toko zikra, dan maman
udh kerja jdi kasir di ayam lepaas. Alhamdulillah bgt.
About me?? Lu ingat kan ttg sepatu yg gw coret??
Nah..saya tinggal
tnggu kabar aja dri yg punya sepatu. Moga aja dy trtarik dgn gambar.a, Amin.’’
Baca sms itu saya langsung syukur, senang, dan loncat-loncat
di kamar.
Saya bahagiaaaaa banget! BAHAGIAAAA~ banget!
Ga tau kenapa. Rasanya, ya yang kayak saya bilang diatas.
Saya mau certain ini ke orang lain, Dewi.
Nyesek sendiri kalo ga disalurin. Karena saya udah gila
malam itu.
Saya bujuk Dovie supaya kasi izin saya ngasi tau Dewi.
‘’JANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN!!!’’
Balasnya.
‘’Ayolaah……’’ (
rengek-rengek )
‘’JANGAAN EE…..!!”
Ayolaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh!!!!
( pegang piso )
#Mau ngiris bawang maksudnya.
Akhirnya dia ngalah,
Yaudahlah, -__-‘’,
ucapnya pasrah.
Dasar batu! Keras
banget!
………….
Saya sms Dewi,
‘’Mau lihat kejutan
malam ini? Di ayam lepaas’’.
Dia bales,
‘’Keindahan alam
malam, maksudnya?’’
‘’Lebih dari itu,
sungguh lebih dari itu..Kalo mau liat kejutan,a, malam ini kita kesana, beli 1
ayam, dan lihat!’’
‘’Kau gila Dyah, aku
pikir bisa mlm2 besok. Apa? Siap beli ayam, kita dapat jodoh gitu? Kejutan.
Jemput la..’’
Dalam hati, mikir apaan sih ni anak. Apa hubungannya beli
ayam dengan dapet jodoh? -_______-‘’
‘’Oke, tunggu!’’
Saya sengaja ga ngasi tau dia, biar dia ngeliat sendiri (
padahal saya sendiri juga belum liat ).
Saya senyum-senyum sendiri di perjalanan. Hati ini masih
senang banget. Shalawat terus di sepanjang jalan.
Sampai di rumah Dewi,
‘’Ayo cepat!’’
‘’Kejutan apa?’’
‘’Pokoknya kejutan,
kamu pasti terkejut!’’
‘’Ah, dasar orang
gila. Kau buat aku gila!’’
‘’Udah ayo aja!’’
Saya sesak menutupi bahwa Mahendra, teman kami yang aneh
itu, udah mandiri. Udah MANDIRI!
Dewi terus menebak-nebak kejutan apa. Saya tahan sampai di
tempat.
Sampai,
Saya melempar pandangan ke seluruh sudut.
‘’Mana dia?’’ tanya saya dalam hati.
Saya terus ngeliat-liat ga ada.
Jangan-jangan dia ga masuk? Waduh..
‘’Apa dyah?’’
Tanya Dewi.
Saya diam sambil senyum.
‘’Hm..hm..Ma..Mahendra
udah kerja disini sebagai kasir!!’’ Ucap saya semangat.
Saya melihat wajah Dewi diam.
Ah, sempat down.
Lalu dia ngomong pelan,
‘’se..sejak kapan? Oh
Tuhaaan…’’ ( Dia langsung menutup wajah dan kepalanya di meja, lemas ).
Terlihat di wajahnya dia begitu gembira, sama seperti
pertama kali saya mendengar berita itu.
‘’Ya Allah, Dyah. Ga
tau lagi mo bilang apa? Sejak kapan? Mana dia? Mana?’’
‘’Ga tau, ya ini juga
lagi nyari-nyari. Mungkin dia lagi shalat..’’
Kami terus nunggu tapi ga ada.
Hingga akhirnya saya bertanya pada salah satu karyawan,
‘’mbak, kenal
Mahendra?’’
‘’Iya..’’
‘’Dia mana ya?’’
‘’Oh, dia ga masuk..’’
‘’Besok masuk?’’
‘’Wah, kurang tau
juga, mbak..siapa?’’
‘’Temennya’’.
Mereka senyum-senyum melihat saya. Ya, mungkin memang di
pikiran mereka, saya lebih dari temannya. Jelas, dia saudara saya!
( Terbukti ketika balik lagi untuk mengatakan bahwa jangan
kasi tau Mahendra kalo kami nyari dia, mbak itu menegaskan ( yang salah ),
‘’pacarnya ya?’’
Gubrak! ‘’Temen,
mbak…kami mau kasi (nyari ) kejutan…’’
Oooooooooo…………
(hening)
……………………
Hingga akhirnya, besoknya saya masih penasaran dan coba
untuk melihat sendiri dia bagimana.
Sore, saya, Dewi dan Dovie berencana melihat dia.
Saya telpon dia ( mumpung kartunya sama-sama IM* )
Truuut.
Assalam’alaikum,
dimana ki? ( kok ki? Iya, saya manggil dia Kiki. Suka-suka saya dong ).
Em..di…di luar dyah,
kenapa?
Di luar mana?
Em…di.. di dekat kota,
ada apa?
Mau ngomong sesuatu
sih
Ngomong apa?
Enaknya langsung..(
dalam hati, saya mo ngomong, ‘’dasar! Kenapa ga bilang ha? Ha? <<< ???
)
Oh…sekarang lagi ga
bisa..
Oh yaudahla..
Oke. Semakin yakin, bahwa hari ini dia memang lagi di TKP.
Saya, dkk berencana untuk kesana, tapi Dovie ga mau. Takut
ketauan, katanya.
Ketauan apa? Orang memang udah ketauan kok.
PLISSSSS WE……(
nangis-nangis dia ).
Tanpa memperdulikannya, saya dan Dewi langsung ambil kunci
motor dan go.
Tunggu..tunggu..aah…!
Tuh kan, akhirnya ikut juga.
Sampe disana,
Kami coba curi-curi pandangan dan ya! Dia ada.
Kami buat skenario bahwa kami pura-pura ga tau dia disana.
Mungkin dia (sangat) melihat kami.
Kami pura-pura bicara kayak biasa.
Tiba-tiba, seolah-olah memang kayak bener-bener, saya
melihat kearah kasir dan dia juga melihat saya.
(ecek-eceknya kaget) dan..MAHENDRA!!! Teriak saya.
Dia mendatangi kami dan ketawa cengengesan.
Sejak kapan??
Tanya saya.
Hahaha..udah lama..ih..kaliaan..kaliaan..(
biasa, dia anaknya memang panikan plus hiperbola and sedikit ada effect
soundtrack kalo lagi ngomong ).
Eleuh, si Kiki ni, ga
cerita-cerita!
Hahahah..apa??Apa??
( bayangin aja lagi denger music Mission
Impossible (?) ).
Dan akhirnya kami pun cerita sebentar, tapi karena dia
sibuk, kami liatin aja sampe GR.
Saya melihatnya dengan bangga. Saya ga peduli dia siapa,
kerjaannya apa, toh dia berusaha keras dan itu mengesankan. Keren, boy!
Tak saya sangka, ini seperti di pilem-pilem tau ga?
Mungkin biasa bagi orang ( biasa ). Tapi tidak untuk saya
dan Dewi khususnya.
Mereka bangkit dari keterpurukan (?) sebagai seorang lelaki.
Keren. Ga tau bilang lagi.
………………………………………….
Trus, yang dua lagi?
Nah, si Syauqi, akhirnya bilang sendiri ke saya, setelah
sebelumnya sedikit ada kesalahpahaman ga jelas diantara kami.
Dia mau cerita langsung tapi kemarin lagi buru-buru.
Akhirnya dia jujur dengan apa yang disembunyikannya walopun
melalui sms.
Saya tetap bangga. Dia punya potensi. Oh jujur, saya irih
bangets…( Kenapa speaking Bahasa Inggris dia kayak aer gitu? Hiks ).
Dan dia juga sibuk untuk training dulu menggapai impiannya
itu. Good Job!!
Dovie?
Potensi dia juga luar biasa. Saya akui, gambar manga dia keren
banget. Terkadang mirip asli yang buat ( misalnya karakter L dalam Death Note,
Naruto, dll ).
Dia juga udah insyaAllah 90% dapat job itu. Amin. Semoga
makin kembang usahanya. Dan bagi yang mau sepatu lukis buatan Dovie, dapat
menghubungi saya. ( Manager gadungan ).
……………………………………………………………………………
Dan saya sadar, ternyata, masing-masing punya potensinya di
bidang masing-masing.
Keren sekali. Sungguh.
Ada lagi sebenarnya kawan laki-laki saya, namanya Qadri, dia
lagi di Bandung. Setau saya, dia juga telah bekerja, di Telkoms*l atau mana,
saya juga kurang yakin.
Yang ceweknya?
Nah, kami juga ga tinggal diam lah.
Saya, Dewi, Zia, sibuk mempelajari ilmu trading. Cita-cita
kami ada disana, sebagian.
Walaupun saya dapat tawaran job ( lagi ) jadi guru les anak dosen,
tapi saya mau istikharah dulu. Mendengar berita ketiga orang diatas membuat
saya semakin semangat.
Namun, kemarin saya minta sama Allah, bagaimana cara
keluarnya.
Karena, terkadang saya harus pulang larut malam, sampai jam
11.
Sebenarnya, uang dari situ bukan prioritas pertama ( tapi
penting jugalah, masak…),
Saya suka sama anak dosen itu. Suka?
Iya. Anaknya asik, lucu, ngangenin.
Namanya Sarah, kelas 1 SMA.
Ngajarin dia kayak lagi ngobrol sama kawan sebaya.
Padahal saya pernah bilang agak kikuk kalo berhubungan
dengan yang lebih tua atau lebih muda.
( Tapi Alhamdulillah, saya mencoba belajar ).
Itulah, sang dosen meminta saya untuk tetap mengajar.
Namun hati saya juga berat sebelah.
Terkadang, (demi ) Sarah, saya rela ga buat tugas malam itu,
dan bangun malam untuk membuatnya dan keteteran
tentunya.
Terkadang juga saya terlalu capek pulang dari kampus,
sehingga ga optimal mengajarnya. Saya coba baik-baik mengundurkan diri ( bukan
menolak rezeki, itu pilihan, bukan? ).
Ya, saya harap, semoga ini menjadi pelajaran dan pengalaman
terbaik. Dan Allah memberikan yang terbaik.
Satu lagi, Rini.
Kemarin malam, saya dan Dewi main-main ke rumah dia.
Rumahnya cukup jauh, di Nehen.
Tapi, (mungkin kangen kali ya ) saya dan Dewi bela-belain
kesana.
Sampai disana, dia cengengesan sendiri. Senang sekali,
tampak dari wajahnya.
‘’Rini seneng
bangeeet….’’
Alhamdulillah, udah buat orang seneng.
Kami sebenarnya bukan ke rumahnya, tapi ke depotnya.
Dia membantu ayahnya mengurus depot. Dia sendiri loh,
kemarin.
Wuah, melihat dia bekerja saya senyum sendiri.
Kawan-kawanku ternyata luar biasa semua.
…………………………………
Aku doakan yang
terbaik untuk kalian, kawan.
Kalian memang stress
dan sinting!
Tak kusangka kalian
juga mau bangkit, mau mandiri!
Selama ini di
pikiranku kalian itu cowok-cowok manja, malas, yang sibuk menikmati harta orang
tua!
Aku sangat bangga.
Kami, yang cewek juga
sibuk menjadi mandiri dengan cara kami.
Aku menunggu
kesuksesan kita, kawan.
Kesuksesan dimana kita
sama-sama menjadi orang kaya yang shalih.
Sama-sama berpegangan
dalam ukhuwah.
Sama-sama membagi
hasil kita untuk mereka yang membutuhkan.
Sama-sama menggenggam
dunia!
Aku bayangkan
kita berdiri bersama melihat indahnya
dunia dalam genggaman kita.
Semoga Allah tetap mempertemukan
kita di syurgaNya kelak.
Allaahu akbar!
Ridhai dan jadikan usaha ini menjadi kepingan-kepingan yang
menghantarkan kami ke indahnya jannahMu, Rabbi.
‘’Tidak ada yang lebih baik bagi seorang yang makan sesuatu makanan,
selain makan dari hasil usahanya..’’(
HR. Bukhari ).
‘’Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus
dengan puasa dan shalat. Para sahabat bertanya, ‘’apakah yang dapat
menghapusnya wahai Rasulullah?’’ Beliau menjawab, ‘’bersusah payah dalam
mencari nafkah…’’ ( HR. Bukhari
).
‘’Maka, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang engkau dustakan?’’
Persembahan untuk :
Dewi,Zia,Rini,Syauqi,Dovie,Mahendra,Qadri.
@Diyasang
0 komentar:
Posting Komentar