Disetiap
minggunya, tepatnya setiap Sabtu sore, aku selalu ngerasa dadidudidam karena seseorang. Seseorang? Iya! Sejak kapan? Sejak
aku sadari bahwa beliau sangat menarik perhatianku.
………………………
Aku
mengikuti UKM Taekwondo ( kalo di sekolah namanya ekstrakurikuler ) di kampus
sejak semester 3 ( kalo ga salah ) #habis lupa
juga, kebanyakan mikirin proposal ( tseeh ).
Dulu, pelatihnya adalaha seorang yang berasal dari
Korea. Namanya sabeumnim David Hong. Dulu aku juga tertarik dengan beliau. Dan
ternyata ( kayaknya ) beliau juga tertarik denganku. Radar kami pun bertemu.
Oya, tertarik disini bukan tertarik yang gimana gitu ya, maksudnya ya tertarik.
LAgian dia juga udah punya kelurga. Eh, btw kok aku kePDan kali sang sabumnim
tertarik sama ku? -,-‘’ . Habis, setiap latihan, aku selalu jadi kena
sasarannya, terus, dia langsung nyuruh aku sparring
dengan orang ( iyalah, masak dengan tembok ), padahal aku baru beberapa minggu
latihan. Kan ngerasa, gapapala ya. Lagian ni juga blogku, ya suka-suka. Heheh .
Ga gila tu namanya. Badanku benyok-benyok. Dan, waktu saat-saat ini aku belum
menyadari kehadirannya, dia yang kuceritakan di atas.
Akhirnya
setelah kira-kira setengah tahun aku mengikuti ini dengan ‘agak’ rutin dan
lumayanlah kurasa. Dan mulai dekat dengan yang lain. Kalo dulu, mah, aku cuma
dekat sama seorang temanku juga yang ikut Taekwondo,Dovie. Asal apa-apa sama
dia. Semuanya sama dia. Tapi akhirnya sedikit demi sedikit akhirnya akupun bisa
berbaur. Dan lagi-lagi aku belum menyadari kehadirannya, walaupun aku tau dia
keren banget orangnya. Tendangannya bagus, gerakannya perfect, dan
sebagainyalah ( semua hal yang terjadi selama latihan ).
…….
Beberapa
waktu aku vacum karena kegiatan kampus yang aku jalani. Kalo dulu sempat
latihan 3 kali seminggu. Dan semenjak Sabumnim kembali ke Korea ( karena
kontrak masa tinggalnya sudah habis di Indonesia ), aku tidak pernah mengikuti
Taekwondo lagi. Alasannya? Karena tidak ada yang menarik radarku sehingga aku ga
semangat latihan. Kalo dulu ya, sabumnim itu. Dan secara perlahan dan tidak
langsung, aku mengundurkan diri secara kasarnya.
Dan
lagian, waktu aku mengikuti Taekwondo kampus, banyak yang kontra samaku.
Ceritanya, aku kan Alhamdulillah seorang kader di Lembaga Dakwah Kampus di
Fakultasku. Jadi, sebagian besar kader, merasa tidak setuju aku mengikuti
Taekwondo karena latihannya campur antara lelaki dan perempuan. Aku keras hati
banget. Banyak banget alasan yang aku lontarkan demi mempertahankan keyakinanku.
Banyak banget deh. Sampai aku merasa, aku sudah menyakiti hati beberapa
sahabatku ( maafkan aku ya L ). Aku pernah menyekak nya balik dengan
sebuah kalimat yang cukup pedas sampai-sampai dia terdiam ( dia ini seorang
lelaki ). Aku tau niat dia baik, dia mengatakan bahwa dia cemburu dan kurang sreg melihatku latihan, gerak sana-gerak
sini di depan lelaki yang bukan muhrim. Aku tau niat dia tulus untuk
menasehatiku, tapi, pada saat itu, keEGOanku lebih besar daripada kebenaran
yang ada. Dia bilang bahwa dia sakit hati, sedih dan kecewa. Apa urusannya?
Pikirku. Dan dia juga tidak memberikan solusi atas keinginanku itu.Sekarang aku
sadar, kau itu baik sekali padaku, kawan. Terima kasih atas perhatianmu. #Untuk
yang ngerasa aja.
Yang kedua, seorang cewe, seorang sahabatku juga
yang menasehatiku untuk tidak mengikuti kegiatan itu, alasannya? Sama. Karena
campur antara lelaki dan perempuan. YANG PENTING NIAT! ‘’ Ucapku padanya ketika
itu. Dia sampai memohon-mohon supaya aku keluar dari latihan itu. Ya, aku tetap
keras hatilah. Aku merasa aku tidak salah. ‘’ Kalau nanti memang salah, aku
pasti keluar sendiri, tunggu ajalah..’’ ucapku padanya. Dia kecewa padaku dan
juga sedih melihatku seperti itu. Akhirnya aku selalu di wanti-wanti sama
kakak-kakak yang lain. Namun tetap keras, walaupun ada juga yang mendukung,
termasuk murabbiku. Aku kaget ketika
beliau bertanya, ‘’ Diah ikut taekwondo, ya? ‘’ Tanyanya sambil senyum.
‘’Iya kak..’’ Ucapku santai. Dan aku sudah mikir, ni pasti sama, mau nasehatin
aku juga.
‘’Oh..bagus itu!’’ Ucapnya santai sambil senyum. Aku
heran. Kutanya balik, ‘’kakak ga marah?’’ .
‘’Kok marah? Ya bagus itu untuk olah badan, olah
raga..’’ ucapnya dengan lembut, santun tanpa sedikitpun melukai hatiku. Memang,
batu yang keras, bisa hancur dengan tetesan lembut air, dan karena do’a yang
dipanjatkan setiap harinya oleh teman ceweku diatas tadi * dia bilang sendiri,
setiap malam doain aku supaya hatiku lembut -,-*, akhirnya akupun berhenti
dengan sendirinya.
………………………
Selain
kegiatan kampus, aku juga berwirausaha. Ya belajar-belajar jadi pengusaha. Nama
usaha aku dan kawan-kawanku, ABU NAWAS (
Ayam Bumbu NAsi WOW Pedas ). Penasaran? Silahkan mampir ke Warung THP
Fakultas Pertanian Unsyiah. Selain itu, aku juga punya usaha jus di komplek
rumah, namanya DIVA JUICE ~ Make You
Feel Lika A Diva, bersama seorang teman serumahku. Semoga usaha ini lancar
ya Rabb, karena hamba ingin sekali mandiri dan jadi pengusaha solihah supaya
bermanfaat untuk umat, seperti Khadijah ra, istri yang sangat dicintai Rasul.
………………………
Lalu
aku mendengar kabar, bahwa sudah ada Taekwondo khusus perempuan setiap Sabtu.
Aku pun tertarik. Emang dasarnya aku suka sekali dengan kegiatan bela diri, aku
pun langsung datang untuk latihan lagi. Nah, disinilah awal mula aku tertarik
dengan beliau. Kita samarkan saja namanya Kak Ima.
…………………….
Pandangan
pertama, aku langsung kagum dengan beliau (
pandangan pertama sejak sudah lama tidak bertemu lagi ). Beliau udah
sabuk hitam, padahal dulu, masih biru aja, seharusnya kan merah dulu. Aku pun
bertanya-tanya pada temanku yang dulu se Taekwondo denganku. ‘’Waktu ujian
kenaikan tingkat, juri melihat gerakannya perfect kali, jadi dia disuru
langsung naik 2 tingkat’’. Jyuuuuurrrr. Aku bagaikan disiram air surga. Bangga
sekali dengan beliau dan sejak itu aku memutuskan, mengagumi dia dalam diam.
Sssttt.
……………………………………
Pokonya
pertemuan dengan beliau, aku bagai ditiup angin segar setiap sabtunya. Bagai
disiram air surga.
Aku mengatakan pada Dovie bahwa aku sangat mengagumi
beliau. Dovie ini adalah temanku juga yang udah lama ikut Taekwondo ( cape juga
ngetik Taekwondo panjang banget, singkat jadi TKD aja deh ). Dovie Cuma
angguk-angguk ga jelas. Tapi aku ga peduli, yang penting aku cerita sama dia
aku kagum ama kak Ima. Dovie pernah hampir membeberkan perasaanku ( tseeh )
pada kak Ima. Aduh, aku keringat dingin. Beneran. Dagdigdug rasanya. Kayak nyatain cinta. Aku bilang,’’jangaaaaaaaaaaaaaaan’’,
sama dia. Eh, dia malah terus ngancem-ngancem gitu. Rasanya beneran sayang, aku
juga ga tau kenapa. Kayaknya there’s a special thing di diri kak
Ima. Kurasa itu cinta ya kan, soalnya aku ga tau alasannya. Yah, ketika cinta
menyentuh saya, seperti tulisanku sebelumnya. Begini lah cinta. So sweet banget
ya aku?
……………………………………..
Sejak
latian, aku memang kagum diam-diam sama beliau. Mau bilang gimana lagi. Setelah
sekian lama, akhirnya ada yang menggantikan radar David Hong, yaitu kak Ima.
Jadi, setiap Sabtunya, aku selalu semangat untuk latian, setidaknya untuk
sekedar melihat kak Ima.
#Betewe, aku masih normal ya, masih suka sama
lelaki. Orang yang cerdas yang dapat mendefenisikan rasa ini. Ehm.
Contohnya
aja kayak hari ini. Tadi seperti biasa aku latihan, bedanya, hari ini aku pake
seragam, namanya dobok, dengan sabuk kuning *tseeh*. Jadi, aku belum sempat
pake sabuk, udah ada perintah baris. Alhasil, aku pakenya asal-asalan, panjang
sebelah. Aku liat kak Ima senyum. Aduh, GR deh. Pas disuruh lari, dia datangin
aku. Dagdigdug lagi. Beneran, Ga
boong! ‘’Itu salah pakenya..’’ ucapnya pelan. Dia ngomongnya memang selo,
makanya aku suka.
‘’Jadi gimana?’’ Ucapku SOK santai. Padahal aliran
darah di tubuh ngalir dengan kecepatan cahaya *memang lebay*. ‘’Gini…’’ Ucapnya
sambil make-in sabukku. Ya Allah, beneran lemas aku disitu. Aku keringetan.
Macam betul aja ya kan? Tapi ini BETULAN. Ini FAKTA. Fyuh..
Terus,
pas latihan, jadi tes tendangan DEOL CHAGI. Tendangan seperti menendang *?*.
Maksudnya, tendangan kayak nendang mendorong gitu,
tapi ke atas. Ah, anak TKD taulah kekmana bentuknya.
Jadi pertama, aku megangin target temenku. Target
itu, seperti sesuatu yang bisa dijadikan untuk sasaran menendang. *lagi, lagi,
anak TKD pasti tau*.
Setelah sekian lama, rupanya aku salah pegang dan tetiba,
kak Ima pegangin tanganku ngarah ke atas. Aduuuh…Aku makin keringetan disitu.
Kalo dia bisa dengar, jantungku udah rebana-an di dalam. Lama lagi. Sebenarnya
aku ga suka di pegang-pegang. Bukan karena alasan ( oke, dipegang sama orang
yang bukan muhrim, so pasti ga boleh ), tapi, sama teman yang cewe aja aku
risih dipegang. Pernah waktu SMA, temanku megang tanganku untuk lari bareng pas
pelajaran olahraga *padahal aku tidak begitu dekat dengan dia*. Tseeerrrr….hal-hal
seperti yang aku sebutin diatas, aliran darah ngalir dengan kecepatan cahaya,
keringat dingin becucuran dari segala aspek, dan jantung rebanaan pun terjadi.
Plis, jangan pegang tangan gue..’’dalam hati aku berkata. Aku coba tahan dan
test-test ngelepas dengan santun dari
tangan dia. Memang risih aja. Kecuali ya, kalo salaman ( sesama jenis ), itu
beda.
Haduh,
ternyata ada ya kejadian kayak gitu, aku ga nyangka.
Terus, waktu gantian aku yang nendang, aku sedikit
curang *karena cape banget bok*, jadi aku Cuma sekali putaran *seharusnya 2
kali*. Rupanya kak Ima sadar ( tseeh, rupanya dia mratiin aku juga…*terbang).
Dia bilang, ‘’jeh, curang x diah..ulang lagi..’’. Dia ambil alih yang pegangin
tergetnya. Aku makin semangat lah, haha. Modus dikit. Aku pun nendang dengan
semangat dan dengan kekuatan penuh. Apalagi beliau yang megangin. Saking
groginya, aku ga ngeliat dia. Dia malah bilang, ‘’jangan liat kanan kiri, liat
kesini ( nunjuk wajahnya )’’, ucapnya sambil senyum. Aku ya makin dadidudidam lah. Yang ada aku makin
grogi ngeliat kamu, kaka…! Plis dong, ngertiin aku. *Loh?*.
Pokoknya,
sampai detik ini aku mengagumi beliau dalam diam. Dia pernah menebak dengan
tepat ketika Dovie bilang ada yang kagum dengan dia ( dari FB ) dan ketika itu
aku bersama Dovie. Aku keringat dingin dan mengambil alih komunikasi. Ku
alihkan semua pembicaraan dan membersihkan namaku dari komenan mereka. Aduh,
hampir ketauan. Dan Dovie, tertawa dengan girangnya. >,<.
Kalo
ecek-ecek, aku ga gini jadinya. Ini
karena aku betulan sayang sama beliau makanya aku ga berani bilang. Malu. Ah,
biar Allah aja ntar yang nyampein. Aku sayang dalam diam aja dulu, nanti dia
juga tau sendiri, InsyaAllah J . Dan untuk kak Ima ( Maaf ya namanya
disamarkan, takut ketauan, hohoho ), I..I..I…( Ai..Ai..Ai…Lovv…) ah, ga sanggup
bilang. Pokoknya, segala yang terbaik, aku doakan untukmu, kaka. :*.
Bye_
@diyasang
*soundtrack ‘’ Ketika Cinta Tak Bertasbih – Justice
Voice. ^^b
0 komentar:
Posting Komentar