RSS

Ketika Cinta Menyentuh Saya




            Kalimat itulah yang diucapkan oleh salah seorang sahabat ketika aku tanya mengapa dia masih mampu mencintaiku sampai detik ini. *ehm, anggap saja begitu * . Terus apa alasan ku bertanya hal seperti itu padanya? Alasannya jelas ada, karena aku penasaran. Penasaran? Iya, penasaran. Karena aku pernah beberapa kali ‘jahat’ padanya. Jahat? Iya ‘jahat’ nya pake tanda kutip. Jahat karena pernah meninggalkan dia, pernah menduakan dia *??*, pokoknya tidak adil baginya.
            Ketika mendengar jawaban yang singkat namun kena’ banget itu, aku terdiam, dalam hati berucap beribu rasa syukur dicintai sama orang seperti beliau. Dia mengingatkanku pada satu hal  bahwa sejatinya, cinta tulus karena Illahi itu, memang ada. Dan aku pun baru mendapatkan dan memecahkan rahasia itu.

…………………………………………..
            Ketika cinta menyentuh saya…itupun merupakan salah satu judul bab dalam buku Ippho Santosa yang baru, Moslem Millionaire. Oya, Alhamdulillah, aku baru saja mendapatkan buku itu dari seorang teman. Dia memberikan buku itu sebagai hadiah ulang tahunku pada 15 April 2013 kemarin. Rasanya? Rasanya jelas aku senang sekali. Secara, itu adalah buku yang ingin sekali aku punyai dan aku baca, karena heboh di twitternya Mas Ippho para pembacanya bicarain buku itu. Ada yang bacanya sampai nangis-nangis, katanya. Dan yang paling menguatkan aku ingin buku itu adalah karena sahabat yang aku certain di atas tadi, sudah membaca buku itu. Agh..Aku kebobolan!
            Dan birthday ku kali ini, banyak sekali hadiah yang diberi oleh teman-teman selain dia diatas. Dan yang ngasi adalah orang-orang yang tidak tersangka semua. Bahkan ada yang dikirim jauh-jauh. Hhihihi.  Dan do’a-do’a mereka menambah ketentraman di hati selain aku juga harus mengingat sebuah kepastian, bahwa dia, kematian, semakin dekat untukku.
…..
            Nah, aku tidak menyangka temanku ini memberikan buku itu. Secara, kalo aku ataupun teman-temanku yang lain ulang tahun, dia ga pernah ngucapin. Yah, walaupun dia tidak memberikan langsung juga gapapa.
Ceritanya, pas abis ashar sekitar jam setengah 6, seorang temanku yang lain ( ketika itu, si yang ngasi buku tidak di TKP ) memanggilku, aku curiga dia mau ngasi aku ulat *KPD-an syndrome*. Iyalah PD, secara gerak-geriknya aja udah membuatku khawatir tapi dia bilang dia serius bahwa ada yang ngasi hadiah untukku. Dan akupun menerima bingkisan coklat itu darinya  dengan masih sedikit phobia. Dia berbisik padaku tentang orang yang ngasi hadiah itu.Aku masih ga percaya karena yah, sepertinya tidak mungkin.
            Karena saking phobia dan takutnya, aku meminta seorang teman untuk membuka bingkisan itu dan dia menyuruhku menebak isinya,
‘’Buku? ‘’
‘’Iya buku!’’ ucapnya.
‘’Buku apa?’’ tanyaku.
‘’Tebaklah!’’.
‘’Ciri-cirinya?’’
‘’Ada gambar menara Eiffel..’’.
Otakku langsung menyimpulkan bahwa itu buku 5 Menara. Tapi sedikit tidak yakin.
‘’5 menara!’’.
‘’Bukan!’’.
‘’Jadi?’’
‘’Ada gambar cewe pake cadar, kamu selalu bilang-bilang ini!’’ ucapnya.
Otakku berfikir keras buku apa itu, apa tentang muslimah?
‘’Ayat-ayat cinta?’’ jawabku ragu. Gak penting banget rasanya seseorang ngasi buku AAC yang udah jaman baholok itu.
‘’Hahaha. Jaman kali tu buku!!’’.
Jadi apa ya? Aku coba berfikir sangat keras *beneran nih, terkadang aku dianggap alay*.
Cewe bercadar, Eiffel, sering aku gempar-gemporkan?
Hm….Dan TIIIIING!! Aku berfikir ke …..dengan semangat aku mengatakan,
‘’Hanya 2 Menit!! Eh, bukan, Moslem Millionaire!! Iya, buku itu!! Benar, kan??Pasti itu!!!’’.
Dan spontan aku rebut buku yang masih sebagian terbungkus itu dari tangannya.

            MasyaAllaah…rasanya aku mau nangis disitu. Memang sih rasanya mau nangis saking senangnya, tapi air mata ini tak kunjung menetes * -,- *. Alhamdulillaah ya Allah. Aku ‘suka’ banget sama Ippho Santosa. Entahlah, setiap mendengar namanya, rasanya gregetan sendiri. -_-a. Mungkin lain x aku juga berdoa, semoga bisa dipertemukan dengan Ippho Santosa. Ah..apa jadinya ya? Bisa-bisa awkward movement. Ga bisa ngapa-ngapain dan pingsan di tempat * tuh, kan alay*.
            Waktu aku buka, ada secarik kertas yang bertulis status twitterku sekitar bulan maret yang mengatakan bahwa semoga ada orang yang ngasi buku MM itu di my birthday nanti. Ah, tak kusangka, kata-kata yang hanya sebuah status ngarep itu dikabulin sama Allah, melalui dia. Oh Allah, Aku mencintaiMu! Terima kasih. Dan terima kasih juga untukmu, Eman! :D
            Gregetan, aku penasaran dengan yang  pernah dikatakan sahabatku tentang Ketika Cinta Menyentuh Saya. Langsung saya baca habis bab itu, yah walalupun belum abis banget.

            Dan kejutan lain berdatangan, sampai di rumah, teman serumahku belum pulang dan aku masuk ke rumah dan langsung ke kamar. Di atas meja sudah ada bingkisan yang disampul kertas kado untukku. Aku pikir dari Kak Eva ( temanku serumah tadi ). Ternyata, hahaha. Aduh dari seorang teman yang lain ( sebut ga ya? ). Pokoknya dia temanku lama. Bener-bener anak ini. Terima kasih ya…
            Dan sekitar jam tengah 10, kak Eva baru pulang dan langsung mengucapkan selamat dan memberiku hadiah yang baru dibungkus dan masih ada sisa bungkusannya. Ya Allah, mau nangis sih, tapi ya tadi, gengsi di depan orang. Ckck. Pokoknya, terima kasih atas cinta yang Kau beri ya Allah.

……………..
            Benar, ketika cinta menyentuh, maka hati ini tulus dan rasanya memang ikhlas, indah dan syurga di pandangan dan di setiap ucapan. Baru-baru ini aku merasakan yang namanya ‘cinta karena Illahi’ itu, InsyaAllah. Cinta ga musti dengan seorang lelaki, bukan? Aku pernah menuliskan bahwa untuk itu, aku rasa aku belum tepat waktunya. Tunggu saja hingga tiba waktunya.
           
            ‘’Kau bawa cintaku, setinggi angkasa, membuatku merasa SEMPURNA..’’ Aku pernah mengirimkan kalimat yang merupakan potongan lirik lagu Lebih Indah ( Adera ) kepada Raditya * Raditya? Siapa dia? Nanti kuceritain *. Oya, btw, aku suka sekali lagu itu. Alasannya? Ya karena suka.

            Terus masalah cinta menyentuh saya? Aku benar-benar merasakan cinta pada mereka. Siapa? Perlukah kusebut namanya? Oh ya ga masalah sih. Mereka itu adalah terutama jelas keluargaku ( sejujurnya, dulu aku dan keluarga tidak begitu cair, semenjak aku kuliah keluar, rasa itu berbeda, terima kasih Rabbi ), lalu…..mereka XPDC, terutama RADITYA ( Rani, Dila, dan Tia ) * yang kubilang tadi. Singkatan nama itu juga ada namaku di huruf ‘DI’ nya. Jadi kami menamakan kami ya itu, RADITYA ( Rani, Diah, Dila, Tia ).  Kenapa mereka?  Sebenarnya cinta itu tidak perlu alasan. Kalaupun ada alasan ya karena cinta menyentuh saya. Aku mencintai mereka karena Allah, InsyaAllah dan aku berharap memang karena itu. Mereka bertiga adalah manusia luar biasa yang pernah aku jumpai.

            Rani, anak yang lasak, cerdas tapi pemalu dan kadang malu-maluin ini dulu satu pikiran samaku waktu semasa SMA. Pokoknya, pikiran kami sama, ga usah ngomong udah tau maksud masing-masing. Dan dia anaknya cengengesan dan asik. Heboh dan panikan tapi terkadang sok cool. Apa adanya dan ada apanya ya? Hehe. Yah, ini anakanya sebenarnya perhatian banget. Tapi aku ga pernah bilang ‘kagum’ dan ‘sayang’ sama dia, dan dia juga ga pernah bilang, karena EGO kami sama-sama GEDE *Padahal sama-sama sayang, ueeeekkk*. Kan aku udah bilang, kami sepikiran. Jadi kalo sampai kata-kata itu terucap, maka yang ada di pikiran kami berdua adalah, ‘’SUNGGUH ALAY ANAK INI..”.

            Dila, ahh..ini mah udah pernah aku certain di blog. Banyak banget pun. Sosok yang sama lah seperti Tia dan Rani. Orang yang selalu mendukungku, ah entahlah, kalo mau tau bagaimana perasaanku pada Dila, aku pernah menuliskan di judul ‘’APA ADANYA TENTANGMU’’ dan dia juga menuliskan perasaannya untukku di blog dia, yang tak kusangka, sejak pertama masuk kelas, dia sudah memperhatikan diriku.. Subhanallah..

            Tia adalah orang yang kuceritakan di atas sebelumnya. Menurutku, selain dia menghormatiku sebagai seorang sahabat, dia juga menghormati seluruh keluargaku dan siapapun yang pernah aku kenal. Aku pernah juga mengenalkan dia pada teman-teman kuliahku, Rizka, Zia, Lita, Dewi, Kak Dinda, Syauqi, dan Dovie. Dan dia mampu berteman dengan baik. Entah mengapa dia begitu sayang padaku * yah, kuharap, cintanya masih utuh untukku, hhohoho*. Aku pernah bertanya, sejak kapan dia menyayangiku, dia menjawab ‘’sejak pertama kali kita berjumpa, beh..’’.
JLEB. Dalem. Subhanallah.

……………………………..
            Ketiga wanita diatas, masuk ke dalam daftar orang yang aku sayangi. Sebenarnya aku juga tidak ingin sangat mencintai, karena aku ingat pesan Rasul, ‘’cintailah saudaramu sekedarnya saja….’’. aku berharap cinta ini berbuah surga dan diberkahi, karena jujur, aku merasa damai dan tentram dengan mereka. Bagai disiram air surga dan bagai dibelai oleh angin segar. Dan aku sadar, bahwa rasanya kehilangan itu, sakit sekali. Rindu itu, sangat menyiksa. Maka, aku jaga kestabilan cintaku. #Tseeeh.
            Nah, Itulah cinta. Jadi sampai kapanpun, mereka selalu disini ( hati ), dan harapanku, Allah memberkahi cinta ini dan Surga adalah tujuan kami.

………………………….
            Di kampus pun sebenarnya aku mulai merasakan cinta menyentuh saya. Aku merasakan cinta pada semua temanku, teman wirausaha, teman organisasi, dan semua, Allah yang memberikan rasa itu. Ippho Santosa juga bilang, ‘’ mencintailah, maka kamu akan dicintai dan alam mencintaimu..’’ Bukan dicintai dulu baru mencintai, tapi mencintai dulu, maka kamu akan dicintai. Seperti itulah hukum cinta.
            Aku pernah mengungkapkan dengan seluruh rasa yang tertahan di tenggorokan dan menyesak di dada, rasa cinta kepada teman-teman XPDC ku, ketika kami berkumpul di ruanggan villa ketika kami mengadakan liburan bareng. Disitu, air mataku habis bercucuran. Itulah cinta, kurasa. Sampai tak sanggup lagi aku mengatakan bahwa aku sangat bersyukur memiliki dan dipertemukan dengan mereka. Dan rasanya, aku juga ingin mengatakan cinta itu kepada teman-temanku di kuliah terutama… *ah, inisialnya aja deh, malu saya, abis, ketemu lagi di kampus dan entahpun mereka baca ini * …..zu, da, sh, ds, mr, zm, rtg, hs, fam,rm dan tambahan ar dan asm. Sebenarnya sih aku sayang semua sama temanku satu letting, adek letting, kakak letting.dosen, dll. Beneran, sayang banget. Yah, walaupun terkadang ada yang ngeselin, ya biasalah. Semuanya deh aku sayang, teman-teman di LDK juga apalagi *jujur*.
Tapi, bedanya teman yang di kampus sama RADITYA itu, aku dan raditya udah saling ungkapin rasa cinta, sehingga cinta itu semakin subur lillahi ta’ala. Sedangkan di kampus, diem-dieman dan jarang bahkan ga pernah saling bilang. Mungkin karena udah dewasa kali ya? Tapi aku suka sifat kekanakan yang aku dan raditya ciptakan.

            Yah, begitulah, ketika cinta menyentuh saya, maka rasanya begitu luar biasa dan surga serasa berada di pelupuk mata.

‘’Cinta itu tidak perlu alasan. Karena alasan yang sebenarnya adalah cinta’’ ( Mario Teguh ).

Bye!
@diyasang




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Dyah ..!!

Gilaaaa.... gila bener dyah ne lah... skali posting bisa ber paragraf paragraf.. hoho... Great! :-)

Anonim mengatakan...

hhahahah, iya bang,,maklum...