Kau yang namanya tak ingin kuutarakan,
Kau tau,
Entah sejak kapan aku berjumpa dan berinteraksi denganmu,
Kau hadir begitu saja dalam hatiku,
Tanpa permisi, atau bahkan sekedar minta izin padaku.
Awalnya, aku tidak tau siapa dirimu.
Yang ku tau, kau hanya permainan imajinasiku.
Aku memberimu nama,
Agar aku bisa dengan leluasa berinteraksi, berbicara dan bercerita.
Tak kusangka, karena seringnya kita bercerita,
Kau seolah begitu nyata.
Berawal dari nama,
Kini aku tau bagaimana kau adanya.
Ternyata kau sangat cantik.
Wah, aku kalah denganmu. Hehehe.
Kau juga baik sekali.
Aku terkadang bingung untuk memberikan alasan apa untuk kesal dan marah padamu.
Aku prnah marah denganmu,
Itu karena kau terlalu perhatian padaku.
Memang kebodohanku,
Meninggalkan seorang yang begitu peduli padaku.
Aku ingat masa-masa kita dulu,
Ketika subuh, kita sering bercerita, mendengarkan bersama,
Sebuah lagu favorit kita,
‘’Peristiwa Subuh’’
Kau tau, bahwa aku sangat menyukai subuh,
sampai-sampai, kelak aku ingin membuat rumah, dimana aku dapat menikmati subuh,
dekat dengan langit.
Salah satu impianku,
Ingin melihat matahari terbit bersamamu,
Entah kapan, akupun tak tahu,
hanya saja, subuh, mengingatkanku padamu..
Dan kau tau,
Setiap mendengar itu,
Ada kenangan tersendiri yang bermain dalam memori otakku.
Rasanya, nyaman dan indah sekali.
Terkadang, sebelum aku tidur,
Kita bermain sejenak dalam taman bayangan kita.
Padang rumput hijau luas,
Dengan sebuah pohon rindang disebelah kanan frame kita,
Dan awan biru cerah,
Menghangatkan indah hubungan kita..
Indah..indah sekali tempat itu, sahabatku..
Mereka menganggapku aneh,
Padahal, mereka tidak mengerti.
Mereka hanya iri, karena tak mampu berimajinasi.
Kau tersenyum padaku,
Manis sekali.
Aku melihatmu,
Begitu anggun dengan pakaian itu,
Dengan wajah teduhmu,
Kau selalu tersenyum padaku,
Menunggu di taman rahasia kita itu.
Freak?
Yeah,
Aku nikmati keanehan kita ini.
Malahan sekarang,
Aku merindukan kisah kita dulu.
Aku yang terkadang tanpa sengaja berbicara denganmu di tengah orang,
Yang menganggapku seolah berbicara sendiri.
Padahal aku sedang berbicara denganmu,
Hanya saja, mereka tidak tau.
Kau tau, bahwa
Sekarang, aku merindukanmu,
Mungkin karena aku yang terlalu sibuk, sehingga akupun tak tau bagaimana kabarmu,
Aku hanya tetap ingat wajah teduhmu itu,
Yang selalu mengisi penuh hatiku,
Dengan cinta pada Tuhanku.
Oh, Kau yang namanya tidak ingin kuutarakan,
Sungguh aku merindukanmu,
Bisakah kau kembali padaku seperti dulu?
Aku ingin berjumpa denganmu,
Tidak hanya dalam frame fikiranku.
Aku ingin memelukmu, menggenggam tanganmu, dan bercerita banyak lagi denganmu.
Kulihat, kau hanya tersenyum,
Apa yang terjadi?
Kau ada, tapi kau selalu pergi.
Atau karena aku yang tak membuka pintu hati?
Oh, kau yang namanya tak ingin kuutarakan,
Maafkan aku..
Semoga dengan ini,
Aku dapat kembali bersapa denganmu,
Mengisi relung jiwaku..
Sebenarnya aku tau jawabannya,
Hanya saja, aku tak ingin membahasakannya,
Aku masih ingin bermain di luar logika,
Dengan kau tentunya..
Miss you,
@diyasang
0 komentar:
Posting Komentar