Ketika niat ini sudah tak lagi lurus,
Melihat orang lain tak ada kontribusi, rasa-rasanya ingin melabrak dan mengeluh setiap saat.
Ketika hati ini sudah tercampur tidak hanya untuk Allah,
Semua yang terjadi dalam persahabatan hanya terlihat seperti daging yang dicabik pedang
Ketika hati ini berbuat sudah tak lagi ikhlas,
Apapun yang dilakukan serasa beban yang sangat memberatkan
Ketika hati ini tak lagi baik,
Rasa-rasanya ingin keluar dari semua ini
Ingin marah, teriak, nangis atau apalah yang bisa meredakan rasa itu.
Seharusnya ketika niat ini lurus,
Maka tiada kekhawatiran dengan apa yang terjadi di jalan ini.
Seharusnya ketika hati ini hanya karena Allah,
Maka dada ini tidak sesak dan dongkol dengan sikap manusia yang punya sikap persepsi berbeda
Seharusnya jika ia karena Allah
Maka permasalahan dalam hubungan persahabatan akan menjadi bumbu pemanis dan perekat.
Seharusnya ketika hati ini ridha,
Akan selalu ada semangat yang terkobar di dada,
Walau apapun yang terjadi.
Inikah galau?
Jika iya, maka inilah aku baru merasakan yang namanya 'galau' yang sering disebut-sebut itu.
Inikah galau?
Jika iya, maka inilah aku baru merasakan yang namanya 'galau' yang sering disebut-sebut itu.
Ketika semua itu terjadi,
Satu-satunya cara adalah kembali ke Allah.
Jika semua itu terjadi,
Tempat terbaik mengeluarkan keluhan hanya Allah.
Ketika itu memang terjadi,
Cepat-cepatlah memohon dan merengek pada Allah.
Allah,
Dia pasti memberi solusi.
Dalam keadaan penuh hampa dan sunyi,
Aku bermohon agar Tuhan tak pernah meninggalkanku.
Aku bermohon agar Tuhan, Allah, selalu mendukungku, disaat yang lain tak ada support.
Aku bermohon agar diberikan semangat untuk meraih kebaikan dan ridhoNya.
Dan,
Ketika hati ini hanya terorientasi pada Allah,
Maka tidak peduli dengan mereka yang sedikit rapuh,
Semua akan kulakukan, karena itu, karena Allah.
Ketika niat ini memang lurus,
Apapun terasa ringan dan setiap detiknya penuh kejutan dan cinta.
Ketika hati ini memang ikhlas,
Maka tidak ada yang namanya merasa lebih baik dari orang lain.
Ketika hati ini baik,
Maka, pandangan akan lurus kedepan,
Bukan sibuk memikirkan masalah yang tak kunjung selesai di belakang.
Oh Rabbi,
Oh Allah,
Memang, jika berorientasi karena manusia, maka kekecewaanlah yang di dapat.
Namun, begitu cukupnya hati ini, ketika memang, Kau mengizinkan aku melakukan itu karena Mu.
Jaga semangat dariMu Tuhan.
Jaga ia, dan
Benarlah adanya,
Bertemanlah dengan mereka yang penuh semangat berdakwah, mereka yang berfikir maju dan positif dan mereka yang bertaqwa kepada Tuhan.
Akan kecipratanlah engkau wanginya.
Jangan lupakan teman yang berkebalikan,
Itulah tugasmu, untuk merangkulnya.
Maafkan hatimu, maafkan dirimu, maafkanlah orang lain.
Mulailah, dari detik ini.
Pesan singkatnya yang sederhana, namun pas dengan momennya,
‘’Mengalahlah, walalupun merasa kau yang benar…’’
#terimakasih untuk sahabat yang memberi semangat. Semoga cinta kita berbuah surga, amin.
@diyasang
2 komentar:
sadaff... nikmatlah itu seperti daging yg dicabik pedang akhirnya jadi rendang.. hee.. hee (ntah betul)
bila hati itu bersih,maka ia tergerak menemukan jalan perubahan
"fk"
hhaha :D
Posting Komentar