RSS

Aku menyebutmu, Senja [ ! ]


 Ini adalah tulisan salah seorang teman saya. Waktu saya baca, keren banget dan entah mengapa ingin sekali saya muat di blog ini. Ya, setidaknya ada dikit karya orang yang bagusan,,hhaha. Let's check it out !

Karna ku temukan mu, saat fajar tengah kehilangan surya tuk menerangi dunia...
Pada sebuah pertemuan lama, yang dulu ku kira tak kan menjadi apa-apa...
Berhadapan dengan mu, menjadikan aku manusia gagu. Membuat debaran-debaran itu, yang tlah lama tak ingin ku rasa lagi. Otak ku seolah beku, menggeser akal sehat dan malu ku.
Diam mu, membuat pikiranku terbelenggu, mencari makna apa yang berusaha kau sampaikan lewat tatapan itu. Nyatanya tak ada satu kitab pun, yang menjelaskan tentang isi hatimu. Dan terdamparlah aku dalam hamparan gurun penuh tanda tanya.
Aku menyebut mu, Senja...
Karna ku temukan mu, saat fajar tengah kehilangan surya tuk menerangi dunia.
Hening mu, membuat aku gila. Menggeser akal sehat ku pada tingkat kontribusi lemah tak berdaya. Ingin ku jejali tiap jengkal hati mu, namun sayangnya, aku hanya manusia biasa yang tak mempunyai kuasa.
Aku muak bila harus ikut diam seperti mu,
Karna dengan diam tak akan menyisakan makna apa-apa, memasung ku menjadi tak bernyawa. Hanya bisa menjadi manusia ‘lain’ untuk mu..
Dengar aku, wahai Senjaku...
Takdir kah ini?
Saat kau dan aku dipertemukan pada jalan yang sama?
Tlah lama ku berperang dengan waktu, berusaha menggapai nama-nama yang dulu ku sanjung, namun senyatanya nila tetap tertoreh di sukma. Hingga waktu menemukan kita, dan bayang mu terpenjara dalam maya ku. Dan bagai hantu, yang selalu ada dalam ingatan ku.
Aku menemukan mu, saat fajar kehilangan surya tuk menerangi dunia.
Pada sosok mu yang sederhana, pada tatapan mata melankolis senja.
Aku tlah jatuh cinta...
Aku tak meminta mu, tuk menjadikan ku Surya bagi sang fajar.
Tapi cukup jadikan ku, arak-arakan mega oranye yang kan mengiringi senja, membungkus semesta.
Bila memang cinta itu harus diam disini (hatiku), hingga tak ada malu ketika tlah terdengar dari sini (mulut ku).
Maka biarkan aku menunggu mu, menunggu potongan kisah mu menulis nama ku disana, dan menjadikan semuanya nyata.
Ku harap kau mengerti kini, karna semua ini hanya untaian kata-kata sederhana yang diam-diam ku tujukan untuk mu....

                                                            Banda Aceh, 29 Okt. 2012

_RTG


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Subhanallah, bugus banget puisinya.
jadi pengen deh, kenal dengan yang nulis.
hhehe

dhy mengatakan...

iya kan? Pengen foto bareng juga..=='